Telah kita ketahui bersama bahwa segala sesuatu yang ada di langit
dan dibumi dan segala sesuatu yang ada diantaranya bertasbih kepada
Allah SWT.
Dalil Alqur’an bahwa benda mati dan benda hidup bertasbih:
QS. Al Israa (17) : 44
Langit
yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah.
Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu
sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penyantun lagi Maha Pengampun.
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa benda hidup dan benda mati bertasbih kepada Allah SWT.
QS.Saba/34:10
Dan
sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami
berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah
berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya,
Dalil hadist bahwa benda mati juga bertasbih:
‘Abdullah
bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sungguh dahulu kami mendengar
makanan bertasbih dalam keadaan sedang dimakan.” [HR.Bukhari:3579]
Abu
Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya aku menyaksikan
Rasulullah SAW dalam sebuah halaqoh; ditangannya ada batu kerikil, lalu
batu kerikil itu bertasbih di telapak tangannya. Bersama kami ada Abu
Bakar, ‘Umar, ‘Utsman dan ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma, maka orang-orang
yang berada dalam halaqoh semua mendengar tasbihnya. Kemudian (batu itu)
diberikan kepada Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu; lalu batu tersebut
bertasbih ditelapak tangannya , semua yang berada di halaqoh mendengar
tasbihnya. Kemudian diberikan kembali kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dan bertasbih lagi ditangannya. Kemudian diberikan
kepada ‘Umar
radhiyallahu ‘anhu, lalu bertasbih ditelapak tangannya,
semua yang berada di halaqoh mendengar tasbihnya. Kemudian diberikan
kepada ‘Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, lalu bertasbih ditangannya.
Kemudian diberikan kepada kami, tetapi batu tersebut tidak bertasbih
ketika berada di tangan salah seorang dari kami. [HR.ath Thabrani]
Dalil Secara Ilmu Fisika :
Kita
tahu bahwa setiap benda itu kalau dipecah-pecah menjadi bagian yang
lebih kecil disebut MOLEKUL dan molekul ini masih dpt dilihat.
Molekul jika dipecah pecah menjadi bagian yang lebih kecil lagi disebut ATOM. Atom terdiri dari INTI ATOM dan ELEKTRON.
Inti atom dibagi lagi menjadi dua bagian : PROTON dan NETRON,
Proton
bermuatan positif (+), netron mempunyai muatan netral dan elektron
bermuatan negatif (-). Elektron ternyata hidup dan berputar (thawaf)
mengelilingi inti atom dengan kecepatan 300.000.000 meter/detik sama
dengan kecepatan cahaya nampak.
Dari teori diatas dapat diambil
kesimpulan: Bahwa pada hakekatnya tidak ada benda mati (meja kursi dll)
karena apa? Karena elektron
selalu berputar/bergerak (thawaf) dengan kecepatan 300.000.000 meter/detik mengelilingi inti atom.
Siapa
yang menggerakkan elektron tersebut? Apa karena adanya gaya tarik
menarik antara proton dan elektron? Mungkin ya. Lantas siapa yg
memerintahkan terjadinya gaya tarik menarik tsb?
Dalam
ibadah haji kita juga mengenal adanya thawaf (berputar mengelilingi
Ka'bah). Ini identik dengan thawafnya elektron mengelilingi inti atom.
Dan
juga identik dengan planet-planet (bumi, bulan, dll) di galaksi
bimasakti yg berputar/bergerak (thawaf) mengelilingi matahari.
Yah, mungkin ini adalah salah satu tasbihnya ciptakan Allah SWT. (Wa Allahu a'lam bisshawab)
Lantas
bagaimana dengan api, angin, air dan tanah? Tentu benda tsb juga
bertasbih, dan untuk melakukan tasbih tentu mempunyai roh (daya hidup).
Malaikat
juga bertasbih, karena jika malaikat tsb berhenti bertasbih maka dia
akan mati. Ini artinya roh (daya hidup) malaikat tsb ada pada tasbih.
“Segala
sesuatu jika berhenti bertasbih kpd Allah SWT maka sesuatu itu akan
lebur, musnah, lenyap, hilang keberadaannya (eksistensinya).”
Dengan
demikian berdasarkan dalil-dalil diatas penulis berkesimpulan bahwa
api, angin, air dan tanah pun juga mempunyai roh, karena kempatnya juga
selalu bertasbih.
=> HAWA dan NAFSU
Dalam Al'Qur'an nafsu diistilahkan dengan "jiwa". Ada nafsu/jiwa yg jahat dan ada juga nafsu/jiwa yg baik.
Nafsu menimbulkan atau mengeluarkan hawa yang dalam istilah selanjutnya digabung menjadi satu yaitu “HAWA NAFSU”.
Hawa adalah keinginan sedangkan nafsu adalah perbuatan.
Hawa bisa juga adalah radiasi yang ditimbulkan oleh nafsu.
Misalkan kita ingin makan, keinginan untuk makan itu disebut hawa.
Jadi hawa itu masih dalam batas keinginan.
Kemudian jika keinginan tersebut ditindaklanjuti sehingga kita makan, maka perbuatan makan tersebut disebut nafsu.
Jadi sebetulnya yang perlu di kendalikan itu adalah hawanya atau keinginannya.
Jika hawa terkendali otomatis nafsu juga akan terkendali.
Oleh
sebab itulah kenapa istri nabi Adam AS diberi nama Siti Hawa. Karena
memang berawal dari keinginan nabi Adam AS yang saat itu merasa
kesepian.
Nafsu atau jiwa juga mempunyai jasad tapi jasad halus, dan didalam jasad halus itu juga ada rohnya.
Roh
dari nafsu/jiwa berbeda dengan roh manusia, Roh manusia turun/ada pada
janin bayi ketika janin bayi berumur antara 3 sampai 4 bulan dalam
kandungan ibu. Sedangkan nafsu/jiwa saat itu sudah ada lebih dahulu.
Makanya janin bayi sudah hidup dan berkembang (ada denyutan) karena
memang disitu sudah ada rohnya, yaitu rohnya dari 4 nafsu/jiwa tadi.
KAPAN NAFSU-NAFSU (JIWA-JIWA) ITU MULAI ADA?
Nafsu/Jiwa
sudah ada bersama sperma, dan bisa hidup lama jika bertemu dengan
pasangannya yaitu sel telur (terjadi pembuahan) dan menempel di rahim
untuk berkembang.
Sperma hidup dan bisa berlari dengan kecepatan tertentu mencari sel telur untuk menyatu (membuahi) dan hidup di dalam rahim.
Sperma
hidup dan bisa berlari karena mengandung jasad-jasad halus (mengandung
nafsu-nafsu/jiwa-jiwa) dimana jasad-jasad halus tersebut mempunyai roh.
Nafsu/jiwa
hidup menyatu dengan jasad manusia, dan berkembang serta bertingkah
laku mengikuti perkembangan jasad manusia, dari janin bayi dlm perut
ibu, lahir menjadi bayi, menjadi anak-anak, remaja, pemuda/dewasa, dan
akhirnya tua dan juga nafsu tersebut akhirnya juga mati (sempurna
kembali ke asalnya).
JENIS-JENIS NAFSU
1. NAFSU AMARAH
Nafsu
amarah disebut juga EGO adalah nafsu yang paling rendah, paling buruk
dan paling jahat tingkatannya dibandingkan dengan nafsu-nafsu yang
lainnya.
Bahkan ada yang mengatakan nafsu/ego ini lebih kejam dari pada 70 sifat syetan.
Firman Allah Ta’ala : Surat 12 (YUSUF) Ayat 53
............Karena
Sesungguhnya nafsu amarah itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali
nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku........
Nafsu amarah
secara bawaan lahir menempati lapisan pembungkus terluar sebagai
pembungkus hati nurani dan cahaya nafsu ini berwarna merah.
Karena
menempati lapisan terluar maka nafsu ini biasanya lebih cepat responnya
kalau ada apa-apa dibanding dengan jenis nafsu yang lainnya.
Nafsu amarah berasal dari unsur saripati api,
sama dengan jin yg juga diciptakan dari unsur api. Disini ada kesamaan
unsur antara pembuatan manusia dengan pembuatan jin yaitu sama sama
mengandung unsur api.
Karena berasal dari unsur api tentu nafsu ini juga akan membawa/mewarisi sifat-sifat dari api itu sendiri.
Sifat-sifat dari api antara lain adalah:
Api
bersifat panas => Pada diri manusia nafsu ini selalu akan
membangkitkan rasa panas/emosi/pingin marah-marah melulu/temperament,
mudah tersinggung, ingin beranten, suka bikin jengkel orang lain dan
suka jengkel kepada orang lain, suka memecah belah persatuan,
memfitnah, mengadu domba, dalam skala negara ingin
perang/menjajah/menguasai negara lain, dan lain sebagainya.
Api
berwarna merah => Pada saat diri manusia dikuasai oleh nafsu ini
biasanya raut mukanya berwarna merah, telinga juga merah, jantung
berdetak kencang (nafsu amarah ini memang ada hubungannya dengan jantung
manusia).
Api selalu mengambil posisi berdiri tegak keatas
menantang, tidak ada api menyala kearah bawah atau kesamping. Jika nyala
api diarahkan kesamping atau kebawah tentu ujung api tersebut tetap
akan berusaha pada posisi berdiri => Jika manusia sedang dikuasai
oleh nafsu api amarah ini maka pada diri manusia tersebut akan mempunyai
sifat sombong, tidak mau menerima kebenaran seperti sifat Iblis, selalu
berprasangka buruk terhadap orang lain, merasa paling benar sendiri,
paling suci sendiri,. Padahal sombong adalah pakaian Allah SWT bukan
pakaian manusia atau makhluk.
Namun demikian bukan berarti kita
sebagai manusia tidak membutuhkan nafsu amarah. Sebagai manusia kita
tetap harus punya amarah, tetapi amarah yang dibolehkan menurut ajaran
Islam. Ambisi untuk maju itu nafsu amarah, ambisi untuk bisa naik
jabatan dalam pekerjaannya itu juga nafsu amarah, ambisi untuk selalu
menang dalam suatu persaingan dalam bidang apapun itu juga salah satu
sifat nafsu amarah, dll.
Kalau manusia tidak punya nafsu amarah
maka berarti dia bukan manusia, mungkin malaikat. Jadi intinya nafsu
amarah itu harus tetap ada pada diri manusia, Cuma kitanya saja yg harus
pandai-pandai mengendalikan hawa amarah yg ditimbulkan oleh nafsu
amarah itu. WaAllahu’alam bissowab.
2. NAFSU LAWWAMAH
Firman Allah Ta’ala dalam AlQur’an : Surat 75 (Al Qiyaamah) Ayat 2:
“Dan tidak! Aku bersumpah dengan nafsu lauwamah (jiwa yang amat menyesali dirinya sendiri)”
Dalam
tafsir DEPAG dijelaskankan bahwa : Bila ia berbuat kebaikan ia juga
menyesal kenapa ia tidak berbuat lebih banyak, apalagi kalau ia berbuat
kejahatan.
Jadi nafsu lawwamah itu nafsu yang selalu menyesali
perbuatannya, baik perbuatan terpuji maupun perbuatan tercela, artinya
bahwa nafsu ini diri yang tidak mempunyai pendirian.
Sifat seperti ini dimiliki oleh anasir angin dan memang nafsu ini tercipta dari anasir angin.
Coba
kita perhatikan tingkah laku angin. Angin bergerak tidak tentu arahnya
(tidak punya pendirian), terkadang ke arah utara, selatan, timur, barat,
keatas dll. Bergeraknya angin biasanya tergantung oleh musim atau
tekanan angin.
Jika manusia lebih dominant nafsu lawwamahnya
maka orang tersebut cenderung mempunyai sifat tidak punya pendirian,
selalu terbawa arus, plinplan, terbawa oleh mode trend saat itu.
Selain
itu nafsu ini juga mempunyai sifat sama dengan sifat binatang, yaitu
nafsu birahi/sex dan nafsu makan yg terkadang berlebihan.
Meskipun demikian nafsu ini tetap saja ada sisi baiknya, tinggal bagaimana kitanya saja.
Nafsu
lawwamah secara bawaan lahir menempati lapisan pembungkus kedua dari
luar setelah nafsu amarah sebagai pembungkus hati nurani dan Cahaya
nafsu ini berwarna kuning.
3. NAFSU MULHIMAH
Nafsu mulhimah berasal dari anasir air. Karena berasal dari saripati air maka nafsu ini mewarisi sifat-sifat dari air.
Sifat-sifat dari air antara lain adalah:
Air selalu mencari posisi tempat yang paling rendah.
Jika
lebih dominant nafsu mulhimah ini maka manusia tsb akan mempunyai sifat
rendah hati terhadap sesamanya dan selalu merasa rendah diri dihadapan
Tuhannya.
Air selalu mengambil bentuk dari wadah yang ditempatinya.
Artinya
manusia tsb pandai menempatkan diri, pandai membawa diri terhadap
lingkungan sekitarnya atau bisa menyesuaikan diri kepada siapa yang
sedang dihadapinya, dll.
Selain itu nafsu ini juga mempunyai sifat empati, gampang iba dan belas kasihan terhadap sesama, suka menolong, dll.
Nafsu
mulhimah secara bawaan lahir menempati lapisan pembungkus ketiga dari
luar setelah nafsu lawwamah sebagai pembungkus hati nurani dan cahaya
nafsu ini berwarna putih.
4. NAFSU MUTMAINAH
Firman Allah Ta’ala dalam AlQur’an : Surat 89 (Al Fajr) ayat 27
Yg artinya :
Hai jiwa yang tenang
Nafsu mutmainah berasal dari saripati tanah.
Karena berasal dari saripati tanah maka nafsu ini mewarisi sifat-sifat
dari tanah. Sifat-sifat dari tanah/bumi antara lain adalah:
Tanah/bumi
sering disakiti tapi malah selalu memberi manfaat. Lihatlah
tanah/bumi, di injak-injak, dicangkuli, diambil isi perutnya (diambil
hasil tambangnya), digunduli rambutnya (ditebangi pohon-pohonnya),
dirubah bentuknya (diratakan gunung-gunungnya) dan lain sbgnya. Namun
tanah tetap sabar. Oleh karena itu orang yg sudah mencapai tingkatan
sifat tanah/bumi atau nafsu mutmainah ini biasanya mempunyai sifat yang
sabar, rela menanggung beban orang lain dan lain-lain.
Sifat lain dari nafsu ini adalah selalu ingin beribadah terus sehingga terkadang yang lainnya terlupakan.
Nafsu
mutmainah secara bawaan lahir menempati lapisan pembungkus keempat dari
luar setelah nafsu mulhimah sebagai pembungkus hati nurani dan cahaya
nafsu ini berwarna hitam.
WaAlahu'alam bissowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar